What’s Up: Agustus 2020

Otoritas kesehatan Vietnam mengumumkan varian genetik baru virus Covid-19 telah memasuki Vietnam melalui kota pesisir Danang, sebuah kawasan pariwisata terkemuka. Tingkat infeksi virus ini lebih tinggi karena menginfeksi sekitar lima dan enam orang sekaligus, dibandingkan jenis virus lama yang menginfeksi 1,8 hingga 2,2 orang. Rumah sakit telah dimobilisasi di Danang, sementara Hanoi dan Ho Chi Minh melakukan pengujian massal terhadap puluhan ribu warganya yang diketahui pernah berlibur di Danang belum lama ini.

Vietnamese health authorities announced a new genetic variant of the Covid-19 virus had entered Vietnam through the coastal city of Danang, a popular tourism region. The rate of infection with this virus is higher because it infects around five and six people at a time, compared to the old type of virus that infects 1.8 to 2.2 people. Hospitals have been mobilized in Danang, while Hanoi and Ho Chi Minh conducted mass testing of tens of thousands of residents who were known to have vacationed in Danang recently.

Nikkei Asian Review: https://asia.nikkei.com/Spotlight/Coronavirus/Vietnam-fights-new-COVID-19-strain-with-higher-infection-rate


Ketahanan pangan Libanon terancam setelah silo besar yang menyimpan 15,000 ton gandum hancur akibat ledakan dashyat di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020. Peristiwa itu membuat cadangan gandum tidak cukup untuk sebulan, tetapi persediaan tepung cukup untuk menghindari krisis. Pelabuhan terbesar di Libanon tersebut hancur dan tidak dapat digunakan untuk menampung kiriman bahan pangan dari luar negeri. Peristiwa ini semakin memperburuk krisis multidimensi yang menghantam Libanon sejak tahun 2019.

Lebanon’s food security is threatened after a large silo holding 15,000 tons of wheat was tear down in a massive explosion in the port of Beirut on August 4, 2020. The event left insufficient wheat reserves for a month, but a stockpile of flour was enough to avoid a crisis. The largest port in Lebanon was shattered and could not be used to accommodate food shipments from abroad. These events have further exacerbated the multidimensional crisis that has hit Lebanon since 2019.

Reuters: https://www.reuters.com/article/us-lebanon-security-blast-wheat-idUSKCN251190


Amerika Serikat tampaknya mengikuti langkah India yang sudah lebih dahulu menghapus aplikasi Tiongkok dari toko-toko aplikasi di India. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan memperluas kampanye Clean Network untuk menghapus aplikasi-aplikasi Tiongkok yang “tidak dipercaya” yaitu TikTok, WeChat, PUBG mobile dan sejumlah aplikasi gratis lainnya. Administrasi Trump menuduh aplikasi-aplikasi tersebut mengancam privasi, menebarkan virus, mengedarkan propaganda dan disinformasi.

The United States appears to be following India’s steps in deleting Chinese apps from Indian app stores. US Secretary of State Mike Pompeo announced that he was expanding the Clean Network campaign to remove “untrusted” Chinese applications, including TikTok, WeChat, PUBG mobile, and many other free applications. The Trump administration has accused the apps of threatening privacy, spreading viruses, circulating propaganda, and disinformation.

South China Morning Post: https://www.scmp.com/abacus/games/article/3096336/trumps-clean-network-could-threaten-american-gamers-favorite-chinese


Dana Moneter Internasional menyatakan ekonomi Arab Saudi menyusut hingga 6,8% tahun ini atau kontraksi terburuk dalam 30 tahun terakhir. Dua pukulan telak dari pandemi Covid-19 dan harga minyak mentah yang lebih rendah menyebabkan pemerintah terpaksa ‘mempertimbangkan semua pilihan’ untuk meningkatkan keuangannya. Opsi-opsi tersebut adalah pajak penghasilan, melipatgandakan pajak pertambahan nilai, menaikkan biaya impor, membatalkan beberapa tunjangan bagi pegawai pemerintah hingga menjual aset.

International Monetary Fund (IMF) reveals Saudi Arabia’s economy shrank by 6.8% this year or the worst contraction in the last 30 years. Two crushing blows from the Covid-19 pandemic and lower crude oil prices have forced the government to ‘consider all preferences’ to increase its finances. The options are income tax, doubling value-added taxes, expanding import costs, scrapping part of subsidies for government employees to selling assets.

Aljazeera: https://www.aljazeera.com/ajimpact/saudi-mulls-income-tax-asset-sales-boost-state-coffers-200722154552966.html


Sekitar 7000 demonstran berkumpul di Martyrs’ Square untuk memprotes pemerintah Lebanon yang dinilai lamban menangani dampak ledakan dashyat minggu ini. Para demonstran mencoba menerobos gedung Parlemen di pusat kota Beirut menuntut pergantian pemerintahan dan meminta para pejabat mengundurkan diri. Peristiwa tersebut menambah parah krisis ekonomi dan krisis kepercayaan yang telah menggoncang Lebanon sejak tahun 2019.

About 7,000 demonstrators gathered in Martyrs’ Square to protest against the Lebanese government which is considered slow in dealing with the impact of this week’s devastating explosion. Demonstrators tried to break into Beirut’s downtown Parliament building demanding a change of government and calling for officials to resign. The incident exacerbated the economic crisis and crisis of confidence that has rocked Lebanon since 2019.

Channel News Asia: https://www.channelnewsasia.com/news/world/beirut-explosions-lebanon-protests-government-politics-13003042


Peretas Tiongkok dicurigai menjarah informasi berharga milik industri semikonduktor Taiwan. Perusahaan keamanan siber Taiwan CyCraft mengungkap peretasan yang membahayakan tujuh perusahaan chip Taiwan selama dua tahun terakhir. CyCraft mencurigai sebuah kelompok peretas bernama Chimera melakukan peretasan tersebut. Kelompok ini terafiliasi dengan kelompok peretas Winnti atau Barium atau Axiom yang disponsori pemerintah Tiongkok. Para peretas menjalankan Operasi Skeleton Key dan menggunakan teknik khusus untuk mencuri sebanyak mungkin kekayaan intelektual, termasuk kode sumber, perangkat pengembangan perangkat lunak, dan desan chip.

Chinese hackers are suspected of stealing valuable information from Taiwan’s semiconductor industry. Taiwan cybersecurity firm called CyCraft uncovers hacks that have endangered seven Taiwan chip companies over the past two years. CyCraft suspects a hacking group named Chimera carried out the hack. The group is affiliated with Winnti or Barium or Axiom, a hacker group that’s sponsored by the Chinese government. The hackers run Operation Skeleton Key and use special techniques to steal as much intellectual property as possible, including source code, software development tools, and chip design.

Wired: https://www.wired.com/story/chinese-hackers-taiwan-semiconductor-industry-skeleton-key/


Yunani dan Turki berseteru terkait eksplorasi cadangan minyak bumi dan gas di dekat pulau terpencil Yunani di Kastellorizo, di Mediterania timur. Turki mengerahkan kapal Oruc Reis yang melakukan kegiatan penelitian seismik dan dikawal beberapa kapal lain ke perairan yang disengketakan. Langkah Turki tersebut adalah respon terhadap kesepakatan zona ekonomi eksklusif (ZEE) antara Yunani dan Mesir di perairan dengan cadangan minyak bumi dan gas yang melimpah ruah. Kesepakatan itu tumpang tindih dengan perjanjian ZEE antara Turki dan Libya di kawasan lautan Mediterania.

Greece and Turkey clash over exploration of oil and gas reserves near the remote Greek island of Kastellorizo, in the eastern Mediterranean. Turkey has deployed the Oruc Reis, which is carrying out seismic research activities and is escorted by several other vessels to the disputed waters. Turkey’s move is a response to the exclusive economic zone (EEZ) agreement between Greece and Egypt in waters with abundant oil and gas reserves. The agreement overlaps with the EEZ agreement between Turkey and Libya in the Mediterranean region.

BBC: https://www.bbc.com/news/world-europe-53723984


Presiden Vladimir Putin mengumumkan vaksin Sputnik V mendapat persetujuan setelah melalui kurang dari dua bulan pengujian, meskipun uji coba akhir belum selesai. Namun, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyatakan vaksin Covid-19 pertama di dunia tersebut dinilai belum cukup diuji dan belum aman. Spahn menekankan pentingnya melakukan studi dan tes yang tepat, kemudian menerbitkan hasilnya untuk menjaga kepercayaan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman untuk digunakan.

President Vladimir Putin announced the Sputnik V vaccine was approved after less than two months of testing, although the final trials are not yet complete. However, German Health Minister Jens Spahn stated that the world’s first Covid-19 vaccine was not sufficiently tested and not safe. Spahn stressed the importance of carrying out proper studies and tests, then publishing the results to maintain public confidence that the Covid-19 vaccine is safe to use.

Reuters: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-russia-germany-idUSKCN2580K3


Presiden Xi Jinping meluncurkan kampanye Bersihkan Piring Anda versi 2.0 yang menyerukan para pejabat negara mengakhiri pesta dan resepsi mewah, sedangkan masyarakat berhenti membuang makanan. Kampanye tersebut menimbulkan spekulasi Tiongkok menghadapi krisis pangan serius akibat banjir besar, epidemi, dan bencana lainnya.

President Xi Jinping launched Clean Your Plate campaign version 2.0, which demands state officials to end lavish parties and receptions and request people stop wasting food. The campaign has sparked speculation that China is facing a serious food crisis due to major floods, epidemics, and other disasters.

Global Times: https://www.globaltimes.cn/content/1197577.shtml


Taiwan membeli enam puluh enam model terbaru pesawat jet tempur F-16 senilai 62 milyar dollar AS. Pesawat tempur mutakhir buatan Lockheed Martin tersebut dilengkapi APG-83 yaitu radar kendali tembak garis atas yang memungkinkan amunisi dapat ditembakkan secara presisi tinggi pada jarak yang lebih jauh. Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam keras pembelian tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip Satu Tiongkok.

Taiwan purchased sixty-six of the latest models of F-16 fighter jets for US$62 billion. The state-of-the-art Lockheed Martin fighter jet from the United States is equipped with the APG-83, a top-of-the-line fire control radar that allows ammunition to be fired with high precision at longer distances. The Chinese Ministry of Foreign Affairs strongly condemned the sale as violating the One China principle.

Bloomberg: https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-08-14/u-s-formalizes-f-16-jet-sale-to-taiwan-with-china-tensions-high


Aliansi Five Eyes saat ini beranggotakan Amerika Serikat, Inggris Raya, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono berharap kerangka kerja sama intelijen tersebut mengizinkan Jepang ikut bergabung dan memperoleh informasi intelijen penting sejak tahap awal. Kebangkitan Tiongkok dan sejumlah konflik serius di kawasan Asia Timur mendesak Jepang mengambil langkah strategis. Apabila Jepang diterima, aliansi intelijen tersebut akan menjadi Enam Mata.

The Five Eyes Alliance currently consists of the United States, United Kingdom, Australia, Canada, and New Zealand. Japan’s Defense Minister Taro Kono hopes that the intelligence cooperation framework will allow Japan to join in and obtain decisive intelligence information from an early stage. The rise of China and several severe conflicts in the East Asia region urged Japan to take strategic steps. If Japan is accepted, the intelligence alliance will become the Six Eyes.

Nikkei Asian Review: https://asia.nikkei.com/Editor-s-Picks/Interview/Japan-wants-de-facto-Six-Eyes-intelligence-status-defense-chief


Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin superioritas militer Israel di wilayah Timur Tengah tetap solid dan tidak tertandingi. Upaya Amerika Serikat menjual pesawat-pesawat tempur tipe F-35 ke Uni Emirat Arab ditentang Israel, padahal normalisasi hubungan bilateral dengan negara-negara Timur Tengah berjalan baik. Apabila kesepakatan raksasa tersebut terwujud akan mengakhiri tradisi lama Washington yang tidak menjual senjata ke negara-negara Timur Tengah untuk mencegah perlombaan senjata dan tidak memangkas keunggulan militer kualitatif Israel.

Prime Minister Benjamin Netanyahu wants Israel’s military superiority in the Middle East region to remain solid and unchallenged. The United States’ efforts to sell F-35 fighter aircrafts to the United Arab Emirates were opposed by Israel, even though the normalization of bilateral relations with Middle Eastern countries was going well. If the giant deal materializes, it will end Washington’s long tradition of not selling arms to Middle Eastern countries to prevent an arms race and not decrease Israel’s qualitative military edge (QME).

Reuters: https://www.reuters.com/article/us-israel-emirates-usa-arms/israel-opposes-any-f-35-sale-to-uae-despite-their-warming-ties-idUSKCN25E0OD


Militer AS menyelenggarakan kompetisi AlphaDogfight secara berkala untuk mengembangkan agen otonom efektif dan cerdas yang sanggup mengalahkan pesawat musuh dalam pertempuran udara. Algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dikembangkan Heron System kembali mengalahkan pilot pesawat tempur manusia dalam pertempuran udara virtual pada 18 Agustus 2020 kemarin. Pemenang kompetisi mengembangkan deep reinforcement learning yang memungkinkan algoritma AI dapat memahami dan mengerjakan tugas-tugas di lingkungan virtual secara berulang kali dengan sangat cepat.

The US military hosts regular AlphaDogfight competitions to develop smart and effective autonomous agents that are capable of defeating enemy aircraft in aerial combat. The artificial intelligence algorithm developed by Heron System again defeated human fighter pilots in virtual air combat on August 18, 2020 yesterday. Competition winners develop deep reinforcement learning that enables AI algorithms to understand and perform tasks in a virtual environment over and over again very quickly.

Defense One: https://www.defenseone.com/technology/2020/08/ai-just-beat-human-f-16-pilot-dogfight-again/167872/


Institut Jerman untuk Riset Ekonomi mengadakan penelitian Universal Basic Income (UBI) yang dibiayai oleh 140.000 donatur pribadi dan diikuti oleh 120 orang sukarelawan. Pengalaman sukarelawan UBI yang mendapatkan uang bulanan senilai €1.200 atau US$ 1.400 akan dibandingkan dengan pengalaman 1.380 sukarelawan lainnya yang tidak menerima UBI. Penelitian ini ingin mengetahui apakah pemberian UBI akan mempengaruhi kehidupan, pekerjaan, dan keadaan emosional setiap sukarelawan.

German Institute for Economic Research conducted a Universal Basic Income (UBI) study, which was funded by 140,000 private donors and attended by 120 volunteers. The experience of UBI volunteers who get a monthly payment of €1,200 or US$1,400 will be compared with the experience of 1,380 volunteers who do not receive UBI. This research wanted to know whether the giving of UBI will affect the life, work, and emotional state of each volunteer.

World Economic Forum: https://www.weforum.org/agenda/2020/08/germany-universal-basic-income-trial-citizens


Dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok berlanjut ke industri ponsel cerdas. Perusahaan Foxconn asal Taiwan yang merupakan mitra utama Apple dalam merakit iPhone sedang mempertimbangkan membuka pabrik baru di Meksiko untuk mengimbangi perang tarif, menghindari risiko akibat ketegangan politik sosial dan ekonomi antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Perusahaan lain yang mengikuti langkah Foxconn adalah Luxshare Precision Industry Co. dan Pegatron.

The impact of the trade war between the United States and China continues to the smartphone industry. The Taiwanese company Foxconn, which is Apple’s main partner in assembling iPhones, is considering opening a new factory in Mexico to counterbalance the tariff war, avoid risks caused by political, social, and economic tensions between the world’s two largest economies. Another company that has followed Foxconn’s lead is Luxshare Precision Industry Co. and Pegatron.

iMore: https://www.imore.com/foxconn-reportedly-looking-mexico-its-new-iphone-factory

Foto/photo: Unsplash/Denys Argyriou

Menuju Perang di Laut China Selatan

Mengapa Laut Cina Selatan diperebutkan oleh banyak negara? The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memperkirakan sepertiga pelayaran global melewati kawasan Laut Cina Selatan (LCS). Pada tahun 2016, perdagangan internasional di LCS diperkirakan bernilai $ 3,37 triliun, sedangkan aktivitas ekspor melalui LCS menyumbangkan pendapatan sekitar $ 874 milyar bagi ekonomi Tiongkok. LCS menghubungkan Asia dengan Afrika, dan Eropa sehingga sangat strategis bagi ketahanan ekonomi Tiongkok, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Negara-negara tersebut juga sangat bergantung pada Selat Malaka yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia (China Power, 2016).

LCS juga menyimpan kekayaan berupa makanan laut, minyak bumi hingga gas alam yang sangat melimpah. Lautan luas ini mengandung sekitar 190 triliun kaki kubik gas alam, cadangan sekitar 11 miliar barel minyak, dan potensi besar sumber daya alam lain yang belum ditemukan. Saat ini, terdapat enam negara yang sedang mengerjakan blok lisensi minyak dan gas di LCS. Negara-negara tersebut adalah Tiongkok, Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, Indonesia, dan terdapat satu blok yang digarap beberapa negara (AMTI CSIS, 2020).

Tiongkok mengklaim 80 persen kawasan LCS, tetapi ditentang keras oleh Vietnam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Brunei, Jepang, dan Taiwan. Salah satu pertarungan klaim atas LCS yang terkemuka adalah perselisihan Filipina dan Tiongkok mengenai dasar hukum maritim, isu kedaulatan, status fitur geografis tertentu, dan keabsahan tindakan yang diambil Tiongkok di LCS. Permanent Court of Arbitration (PCA) menguji keakuratan klaim Filipina dan Tiongkok dengan meminta pengajuan tertulis dari Filipina, menunjuk para ahli independen untuk menyelidiki masalah-masalah teknis dan mendapatkan bukti sejarah mengenai fitur-fitur di LCS. Hasil penyidikan diajukan kepada PCA untuk diuji, dikomentari, dan menjadi dasar pengambilan keputusan.

Lima keputusan PCA adalah: pertama, klaim Tiongkok atas seluruh wilayah di sembilan garis putus-putus (nine-dashed line) yang berlandaskan ‘hak-hak sejarah’ di Laut Cina Selatan dianggap ilegal. PCA beralasan ‘hak-hak sejarah’ tidak didefinisikan dalam hukum internasional. Beijing belum menerima putusan PCA dan berupaya menegaskan kedaulatannya melalui diplomasi hingga pemaksaan unilateral. Kedua, PCA memutuskan bahwa semua fitur air pasang di Kepulauan Spratly (termasuk Itu Aba, Thitu, Pulau York Barat, Pulau Spratly, North-East Cay, South-West Cay) secara hukum adalah “batu” dan manusia tidak dapat tinggal di sana sehingga tidak mendukung aktivitas ekonomi secara berkelanjutan. Catatan sejarah menjelaskan sejumlah kelompok nelayan dari Tiongkok, Jepang, dan negara-negara lainnya menangkap berbagai jenis ikan dan guano (kotoran kelelawar) di Kepulauan Spratly pada tahun 1920-an dan 1930-an. Fakta-fakta tersebut menjelaskan tidak ada komunitas manusia yang menetap, dan para nelayan menggunakan fitur-fitur di sana untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersifat ekstraktif (mengambil, dan mengolah sumber daya alam secara langsung). Oleh sebab itu, kawasan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai zona ekonomi eksklusif atau landasan kontinen. Ketiga, PCA menentang aktivitas reklamasi lahan yang dilakukan Tiongkok karena terbukti merusak lingkungan terumbu karang. Keempat, PCA menyatakan Tiongkok telah melanggar hak kedaulatan Filipina setelah merebut Scarborough Shoal dalam insiden 2012. Scarborough Shoal adalah wilayah kosong dengan topografi bebatuan di sebelah barat Pulau Luzon. Tiongkok tidak mendirikan struktur apapun di sana, namun penjaga pantai Tiongkok menjaganya dengan ketat sejak tahun 2012. Kelima, PCA mempertimbangkan permintaan Filipina agar Tiongkok menghormati hak dan kebebasan Filipina, dan mematuhi hasil konvensi. PCA menganggap akar perselisihan adalah perbedaan pemahaman tentang hak dasar masing-masing negara, bukan niat Tiongkok atau Filipina untuk melanggar hak-hak hukum pihak lain (Permanent Court of Arbitration, 2016; Vietnam Times, 2020). Tiongkok menolak menghadiri pengadilan dan menolak keras keputusan pengadilan arbitrase internasional di Den Haag tersebut (Foreign Policy, 2020).


Fasilitas-fasilitas AS dan Sekutunya di Laut China Selatan dan Pasifik

Pulau Guam di Barat Pasifik Utara

Pangkalan Angkatan Laut Guam seluas 38.000 hektar bertanggung jawab mengurus seluruh properti Angkatan Laut AS di Pasifik, termasuk mendukung pasukan armada dan keluarganya. Pangkalan Angkatan Udara Andersen yang menampung Skuadron Dukungan Tempur Helikopter Angkatan Laut Dua Puluh Lima (HSC-25) terletak di pulau bagian utara, dan Pangkalan Angkatan Laut Guam (NBG) terletak di pulau bagian selatan. Pangkalan ini menjadi tuan rumah bagi Commander, Skuadron Kapal Selam Lima Belas (CSS-15), USS Frank Cable, Rumah Sakit Angkatan Laut Guam, Grup Riverine Pesisir 1, dan Sektor Penjaga Pantai Guam. Armada AS membutuhkan tiga hingga lima jam penerbangan menuju pelabuhan dan landasan udara di Jepang, Tiongkok, Filipina, dan Singapura.

© 2020 TetraMetrics, Map Data © Google

 

Teluk Subic di Filipina

Fasilitas Subik yang seluas Singapura pernah menjadi salah satu fasilitas Angkatan Laut AS terbesar di dunia. Pada tahun 1992, fasilitas tersebut ditutup setelah Senat Filipina memutuskan mengakhiri perjanjian pangkalan dengan Washington. Pemerintah Filipina kemudian mengembangkan wilayah tersebut menjadi kawasan pariwisata dan zona ekonomi khusus (Chandran, 2019). Internal pemerintahan Filipina tidak selalu kompak terkait masalah LCS. Pada April 2019, Angkatan Laut (AL) Filipina memblokir upaya beberapa perusahaan Tiongkok yang ingin menyewa tiga pulau di Filipina, padahal Presiden Rodrigo Duterte sudah memberikan lampu hijau. Kepala AL Filipina Giovanni Bacordo menyatakan lebih memilih bekerja sama dengan sekutu dekat (AS dan sekutunya) untuk mengambil alih Subic karena mempertimbangkan keamanan nasional. Pada 10 Mei 2020, Kepala Angkatan Laut Filipina menyatakan Angkatan Laut AS berencana kembali ke Subic di bawah kesepakatan komersial, setelah sebuah perusahaan ekuitas dari AS dan perusahaan pembuat kapal dari Australia menyatakan berminat mengambil alih galangan kapal Subic dari Hanjin Heavy Industries and Construction, perusahaan asal Korea Selatan yang sudah bangkrut (One News, 2020).

© 2020 TetraMetrics, Map Data © Google (kiri dan tengah), © Gerald Patrick Hapitan, September 2018 (kanan)

 

Teluk Cam Ranh di Vietnam

Buku Putih Pertahanan Vietnam yang terbit pada tahun 1998, 2004, 2009, 2012 menekankan kebijakan terbuka, diversifikasi dan multilaterisasi dalam hubungan internasional. Vietnam ingin hidup damai berdampingan dengan negara-negara lain dengan menekankan sikap anti konfrontasi dan anti ofensif, tidak bergabung dengan aliansi militer manapun, tidak terlibat dalam operasi militer yang mengancam perdamaian, tidak mengizinkan negara lain mendirikan pangkalan militer, dan menutup wilayahnya untuk aktivitas militer terhadap negara lain. Vietnam lebih memilih kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain untuk melindungi negara dan mengatasi tantangan keamanan secara bersama-sama.

Pada tahun 2009, pemerintah Vietnam mengubah kebijakannya secara dramatis dengan membuka kembali fasilitas perbaikan komersial untuk seluruh angkatan laut di dunia. AS memperbaiki USNS Safeguard di pelabuhan Saigon pada September 2009, USNS Richard E. Byrd di teluk Van Phong pada Februari hingga Maret 2010. Fasilitas di teluk Cam Ranh dibagi menjadi pelabuhan militer dan fasilitas sipil. Sejumlah armada laut Amerika Serikat yang pernah diperbaiki di sana adalah USNS Richard E. Byrd pada Agustus 2011 hingga Juni 2012, USNS Walter S. Diehl pada Oktober 2011, dan USNS Rappahannock pada Februari 2012.

Seiring waktu situasi terus berubah, Vietnam terlibat sejumlah konflik dengan Tiongkok terkait isu kedaulatan, perselisihan maritim, dan eksplorasi minyak dan gas di Laut Cina Selatan. Buku Putih Pertahanan 2019 seakan memberikan petunjuk bahwa pemerintah mungkin mempertimbangkan mengubah kebijakan luar negeri dan pertahanannya. Salah satu paragraf menyatakan bergantung pada keadaan tertentu, Vietnam akan mempertimbangkan untuk mengembangkan hubungan pertahanan dan militer dengan negara lain. Banyak pengamat mempertanyakan apakah Vietnam akan menyewakan Cam Ranh kepada AS? (Thayer, 2020).

© 2020 TetraMetrics, Map Data © Google (kiri dan tengah), © CTY QUẢNG CÁO -XD NỘI NGOẠI THẤT MẶC VI, Agustus 2019 (kanan)

Fasilitas-fasilitas Tiongkok di Laut China Selatan

Sejak tahun 2013, Tiongkok melakukan pengerukan besar-besaran untuk membangun pulau-pulau buatan seluas 3.200 hektar di Kepulauan Spratly dan berekspansi ke Kepulauan Paracel. Secara keseluruhan, Tiongkok telah mendirikan 20 pos di Kepulauan Paracel dan 7 pos di Kepulauan Spratly dan menguasai Scarborough Shoal sejak 2012.

Kepulauan Spratly

 

Kepulauan Paracel

 

Scarborough Shoal

© Asia Maritime Transparency Initiative – China Island Tracker


Gambaran Terkini Hubungan Tiongkok Daratan dan Taiwan

Taiwan atau Republik China yang terletak di lepas pantai selatan Tiongkok diperintah secara independen sejak 1949. Partai Kuomintang (KMT) menerapkan darurat militer hingga tahun 1987 dan menekan keras setiap perbedaan pendapat soal politik. KMT dan mitra koalisinya secara historis memandang Taiwan adalah bagian dari “satu China” dan tidak mendukung kemerdekaan pulau tersebut, Tiongkok daratan konsisten mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya.

Perubahan zaman mengubah dunia politik Taiwan menjadi lebih demokratis dan terbuka. Taiwan untuk pertama kalinya mengadakan pemilu legislatif pada 1992 dan pemilihan presiden pada 1996. Pesaing utama KMT, Democratic Progressive Party (DPP) yang didirikan pada 1986 dan disahkan pada 1989 sejak awal menyerukan kemerdekaan Taiwan dan mempromosikan keunikan identitas Taiwan. Hubungan Tiongkok daratan dan Taiwan memasuki babak baru ketika takdir mempertemukan dua pemimpin yang menegaskan misi dan visi berbeda. Xi Jinping yang nasionalis terpilih sebagai pemimpin baru Tiongkok daratan pada 2012. Pemerintahan Xi bersikap lebih keras terhadap Hong Kong, Tibet, Xinjiang, dan Taiwan yang kerap menuntut kemerdekaan. Tsai Ing-wen, politikus dari DPP yang memenangkan Pemilihan Presiden Taiwan pada 2016 dan 2020 tidak selalu tunduk pada keinginan Beijing yang termaktub dalam Konsensus 1992. Beijing memandang sikap Taiwan tersebut sebagai pembangkangan, sehingga hubungan Beijing dan Taipei tidak stabil dan rawan konflik terbuka.

Tujuan Konsensus 1992 adalah menjaga stabilitas hubungan lintas selat. Namun, masing-masing pihak mempunyai definisi dan interpretasi berbeda tentang isinya, menimbulkan pro dan kontra di Taiwan hingga hari ini. Partai Komunis China (PKC) menganggap Tiongkok daratan dan Taiwan adalah satu China di bawah kerangka satu negara, dua sistem. Taiwan berpendapat satu China mengacu pada “Republik China”.

Sekitar 23 juta warga Taiwan menyadari pertikaian Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok daratan menentukan masa depan mereka. Hasil riset Pew Research Center menunjukkan 68 persen warga Taiwan lebih menyukai AS, sedangkan 35 persen tetap memilih Tiongkok daratan. 85 persen mendukung hubungan ekonomi yang lebih erat dengan AS, sedangkan 52 persen menetapkan Tiongkok daratan sebagai rekan bisnis. 79 persen berharap Taiwan meningkatkan hubungan politik dengan Washington, sedangkan 36 persen menekankan menjaga hubungan politik dengan Tiongkok daratan (The Diplomat, 2018; Pew Research Center, 2019; CFR, 2020).


Ketegangan di LCS terus memuncak justru pada saat pandemi Covid-19. Pada 18 Mei 2020, Raja Al-Sultan Abdullah Re’Ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dari monarki Malaysia yang dikenal tidak berminat pada politik menyampaikan pendapat tidak biasa di parlemen. Beliau menyatakan bahwa peningkatan aktivitas kekuatan-kekuatan besar di Laut Cina Selatan perlu mendapat perhatian khusus (Channel News Asia, 2020).

Pada 13 Juli 2020, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan bahwa posisi Amerika Serikat selaras dengan keputusan PCA tahun 2016 di Den Haag. AS mengaku berusaha menjaga perdamaian dan stabilitas, menegakkan kebebasan di laut, mempertahankan arus perdagangan tanpa hambatan, menentang setiap pemaksaan atau kekuatan untuk menyelesaikan perselisihan. AS bersama para mitranya konsisten mendukung tatanan internasional berbasis aturan (Pompeo, 2020).

Apabila AS menyerang pulau dan karang yang dikuasai Tiongkok di Laut Cina Selatan, Tiongkok akan merespon provokasi militer dengan perang habis-habisan. Para ahli hubungan internasional dari Tiongkok menyatakan bahwa peluang terjadinya konflik militer dalam tiga bulan ke depan sangat bergantung pada sikap Gedung Putih dan apa yang akan dilakukan Tiongkok untuk mencegah terjadinya perang (Global Times, 2020).

Saat ini, terdapat dua kubu berbeda yang mendorong Trump mengambil keputusan final. Kubu moderat telah memperingatkan Trump untuk melawan desakan menghukum Tiongkok. Kubu garis keras mendorong Trump memberi sanksi dan meminta ganti rugi kepada Tiongkok karena dianggap telah menyembunyikan informasi tentang virus Covid-19. Para penasihat senior menganggap sikap keras akan memperbesar peluang Trump memenangkan Pemilihan Presiden AS pada November 2020 (Washington Post, 2020).


Catatan Saya

Posisi strategis dan sumber daya alam melimpah memicu persaingan dan konflik panjang yang sangat kompleks. LCS adalah salah satu ajang pertarungan pengaruh dan kekuatan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang ingin menguasai kawasan ini. AS berusaha keras mempertahankan hegemoninya, sedangkan Tiongkok memperlihatkan ambisinya menjadi negara adikuasa utama dunia secara ekonomi, politik, dan militer. Siapapun yang berhasil menguasai kawasan ini akan menikmati kekuasaan dan kemakmuran dalam jangka panjang. Relasi Amerika Serikat dan Taiwan yang semakin dekat meskipun tanpa hubungan diplomatik resmi memancing amarah Beijing dan menyebabkan peluang perang di Laut Cina Selatan semakin nyata. Si vis pacem, para bellum. Jika kamu menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang.


Sumber-sumber:

A bankruptcy in the Philippines sparks concerns of Chinese firms taking over a former US naval base
https://www.cnbc.com/2019/01/25/philippines-sabic-bay-fears-chinese-may-take-over-old-us-naval-base.html

As China ‘will definitely retaliate’ military provocation, experts warn US not to escalate tensions. https://www.globaltimes.cn/content/1195968.shtml

China-Taiwan Relations. https://www.cfr.org/backgrounder/china-taiwan-relations

How much trade transits the South China Sea?
https://chinapower.csis.org/much-trade-transits-south-china-sea/

In Taiwan, Views of Mainland China Mostly Negative. https://www.pewresearch.org/global/2020/05/12/in-taiwan-views-of-mainland-china-mostly-negative/

Joint Region Marianas – Naval Base Guam In-depth Overview
https://installations.militaryonesource.mil/in-depth-overview/joint-region-marianas-naval-base-guam

Malaysia needs to pay attention to increased activities by big powers in the South China Sea: King. https://www.channelnewsasia.com/news/asia/malaysia-king-south-china-sea-pay-attention-parliament-12744852

PCA Ruling: China’s claims of nine dashed line in the South China Sea is illegal
https://vietnamtimes.org.vn/pca-ruling-chinas-claims-of-nine-dashed-line-in-the-south-china-sea-is-illegal-21163.html

PCA Press Release: The South China Sea Arbitration (The Republic of the Philippines v. The People’s Republic of China). https://pca-cpa.org/en/news/pca-press-release-the-south-china-sea-arbitration-the-republic-of-the-philippines-v-the-peoples-republic-of-china/

Pompeo Draws a Line Against Beijing in the South China Sea.
https://foreignpolicy.com/2020/07/15/pompeo-south-china-sea-nine-dash-line-unclos/

Robin Beres column: Navy‘s return to Subic Bay sends a message to China
https://richmond.com/opinion/columnists/robin-beres-column-navys-return-to-subic-bay-sends-a-message-to-china/article_5be19518-8d1c-5684-91ce-e951333430b0.html

US pushes back on China in South China Sea
https://asiatimes.com/2020/05/us-pushes-back-on-china-in-south-china-sea/

US Navy Eyes Return To Subic Bay In A Commercial Deal.
https://www.adas.ph/2020/05/12/us-navy-eyes-return-to-subic-bay-in-a-commercial-deal/

U.S. officials crafting retaliatory actions against China over coronavirus as President Trump fumes. https://www.washingtonpost.com/business/2020/04/30/trump-china-coronavirus-retaliation/

U.S. Position on Maritime Claims in the South China Sea.
https://www.state.gov/u-s-position-on-maritime-claims-in-the-south-china-sea/

What Does the 1992 Consensus Mean to Citizens in Taiwan?
https://thediplomat.com/2018/11/what-does-the-1992-consensus-mean-to-citizens-in-taiwan/

Will Vietnam Lease Cam Ranh Bay to the United States?
https://thediplomat.com/2020/05/will-vietnam-lease-cam-ranh-bay-to-the-united-states/

Foto: Unsplash/Alexander Jawfox

Rekognisi: Virus Tidak Kenal Perbatasan

Berbagai pihak berspekulasi tentang asal muasal pandemi Covid-19 yang belum terjawab hingga hari ini. Tulisan ini membahas laboratorium yang meneliti dan menyimpan beragam bakteri, virus, jamur, spora berbahaya untuk memahami sebagian misteri pandemi Covid-19.

Biological Safety Levels (BSL) adalah laboratorium biologi dengan peringkat keamanan dari satu hingga empat berdasarkan jenis organisme yang diteliti. Laboratorium dilengkapi perangkat pengamanan yang dirancang untuk melindungi personel, lingkungan, dan masyarakat di sekitarnya.

BSL-1 adalah laboratorium tingkat dasar yang meneliti organisme tidak mematikan sehingga potensi ancamannya rendah serta tidak membahayakan personel laboratorium dan lingkungan sekitarnya (Trapotsis, 2020). Mourya, Yadav, Majumdar, Chauhan, Katoch (2014) menjelaskan perbedaan karakteristik BSL-2 dan BSL-3. BSL-2 meneliti patogen non-pernafasan dan tidak mematikan, namun fasilitasnya tetap mengutamakan keamanan misalnya menggunakan lemari keamanan biologis dan alat sterilisasi uap bertekanan tinggi untuk mematikan bakteri, virus, jamur, spora yang berbahaya dengan cara merusak struktur proteinnya (autoclave). BSL-3 meneliti penyakit-penyakit serius yang masuk lewat saluran pernafasan, berpotensi menyebabkan kematian dan mencemari lingkungan. Persyaratan utama BSL-3 adalah para petugas laboratorium menerima pelatihan khusus dalam menangani patogen dan diawasi oleh para ilmuwan yang memahami prosedur penanganan organisme patogen yang benar. Semua pekerjaan dilakukan di fasilitas isolasi yang aman menggunakan kontrol teknik yang sesuai untuk mencegah pelepasan yang tidak disengaja selama penelitian. Fungsi lain BSL-3 adalah fasilitas klinis, diagnostik, dan pendidikan.

BSL-4 adalah laboratorium tingkat tertinggi dan paling ketat yang meneliti organisme patogen mematikan dan eksotik seperti virus cacar, MERS, SARS, Lassa, Nipah, Marburg, Ebola, HIV, dan lain-lain. BSL-4 hanya mempekerjakan staf-staf berpengalaman dan berkualitas tinggi yang dipilih secara ketat dan cermat, dan bersedia bekerja di bawah pengawasan konstan ketika diizinkan mengakses laboratorium. Tingginya ancaman penularan melalui aerosol (partikel yang tersebar di atmostfer misalnya gas, asap atau kabut) menyebabkan patogen di dalam laboratorium berbahaya bagi personel laboratorium dan masyarakat yang tinggal di sekitar bangunan laboratorium, oleh sebab itu BSL-4 memiliki fasilitas penyaringan udara, serta pengolahan air dan limbah. Sejumlah prosedur ketat yang wajib dilaksanakan para ilmuwan adalah pertama, memasuki dan meninggalkan laboratorium melalui serangkaian pintu dengan pengaman kedap udara (airlock). Kedua, bekerja memakai pakaian pelindung tanpa aliran udara dari luar dan hanya mengandalkan mengandalkan suplai udara dari pernafasan mereka sendiri, oleh sebab itu mereka kerap mengalami dehidrasi dan kelelahan. Ketiga, mengganti pakaian dan mandi saat sebelum dan sesudah menggunakan fasilitas laboratorium. Mereka wajib melakukan prosedur dekontaminasi yang ketat setelah selesai bekerja, yaitu membersihkan pakaian pelindung dengan pemandian dekontaminasi khusus. BSL-4 sering mendapat penolakan dari masyarakat karena keberadaannya dianggap kontroversial, namun pendirian laboratorium baru tetap berlangsung sampai hari ini. Pada tahun 1981, Jepang mendirikan fasilitas BSL-4 pertama. Saat ini, terdapat lebih dari 50 fasilitas BSL-4 di seluruh dunia. Empat laboratorium berlokasi di wilayah WHO. Amerika Utara dan Eropa Barat membangun lebih dari selusin fasilitas BSL-4 dalam 15 tahun terakhir. Pembangunan sejumlah fasilitas BSL-4 sedang berlangsung di Asia, terutama di Tiongkok, Jepang, dan Afrika Sub-Sahara. BSL-4 sering mendapat penolakan dari masyarakat karena keberadaannya dianggap kontroversial. (Cyranoski, 2017; WHO, 2018; National Center for Biotechnology Information, 2020; Robert Koch Institut; Trapotsis, 2020).

Virus-virus yang diteliti dan disimpan di BSL-4

© Robert Koch Institut

BSL-4 pertama di daratan Tiongkok yang menjadi pusat perhatian dunia

Peristiwa pandemi Covid-19 menyebabkan BSL-4 Wuhan menjadi pusat perhatian dunia karena banyak pihak yang berspekulasi bahwa virus Covid-19 ‘lepas’ dari laboratorium tersebut. Cyranoski (2017) menerangkan bahwa Tiongkok berencana membangun lima hingga tujuh BSL-4 di seluruh daratan Tiongkok hingga tahun 2025. Pembangunan laboratorium BSL-4 pertama di Wuhan menelan biaya 300 juta yuan atau 44 juta US dollar, dan mengklaim sudah mempertimbangkan berbagai aspek keselamatan bangunan. Aspek pertama, bangunan jauh dari dataran banjir. Aspek kedua, kapasitas tahan gempa hingga 7 skala Richter meskipun Wuhan tidak memiliki sejarah gempa bumi yang kuat. Aspek ketiga fokus mengendalikan penyakit, menyimpan virus yang dimurnikan, serta bertindak sebagai ‘laboratorium rujukan’ bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terhubung dengan laboratorium-laboratorium serupa di seluruh dunia.

“Laboratorium Wuhan akan menjadi simpul kunci dalam jaringan global laboratorium keamanan hayati,”

Yuan Zhiming (Direktur Laboratorium)

Ahli-ahli mikrobiologi Tiongkok bergembira mendapatkan kesempatan langka mempelajari patogen tingkat BSL-4. Pada Agustus 2017, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyetujui kegiatan penelitian terhadap virus Ebola, virus Nipah, dan virus demam berdarah Krimea-Kongo (Xia dkk., 2019). Di sisi lain, para ilmuwan luar negeri khawatir suatu hari patogen tersebut kemungkinan dapat lepas, dimensi biologis akan berbaur dengan dimensi geopolitik dan menimbulkan ketegangan antara Tiongkok dan negara-negara lain (Cyranoski, 2017).

Daftar BSL-4 di seluruh dunia menurut catatan WHO (2020):

  1. Institute of Virology, National Institute of Agricultural Technology (Argentina)
  2. National Food Safety and Quality Service (Argentina)
  3. Australian Animal Health Laboratory, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (Australia)
  4. Emerging Infectious Diseases and Biohazard Response Unit (EIBRU), Westmead Hospital (Australia)
  5. Victorian Infectious Diseases Reference Laboratory (VIDRL), Peter Doherty Institute for Infection and Immunity (Australia)
  6. Pan American Foot-and-Mouth Disease Center (Brazil)
  7. National Centre for Foreign Animal Disease, Canadian Food Inspection Agency (Kanada)
  8. National Microbiology Laboratory (NML), Public Health Agency of Canada (Kanada)
  9. Chinese Center for Disease Control and Prevention, Beijing China BSL-4 (Tiongkok)
  10. Chinese National High Containment Facilities for Animal Diseases Control and Prevention, Harbin Veterinary Research Institute (Tiongkok)
  11. Wuhan Institute of Virology, Chinese Academy of Sciences (Tiongkok)
  12. Institut Pasteur de Côte d’Ivoire, Ministry of Higher Education and Scientific Research (Pantai Gading)
  13. Department for Biological Defence, Military Institute of Health (Republik Ceko)
  14. Laboratory for Biological Monitoring and Protection, National Institute for Nuclear, Chemical, and Biological Protection (Republik Ceko)
  15. National Veterinary Institute, Technical University of Denmark (Denmark)
  16. Jean Mérieux Laboratory P4, National Institute of Health and Medical Research of France (Perancis)
  17. Bernhard Nocht Institute for Tropical Medicine (Jerman)
  18. Fredrich Loeffler Institute (FLI), Federal Research Institute for Animal Health (Jerman)
  19. Institute for Virology, Philipps University of Marburg (Jerman)
  20. Robert Koch Institute (Jerman)
  21. National Biosafety Laboratory (OKI), National Public Health Institute (Hungaria)
  22. Microbial Containment Complex (MCC), National Institute of Virology (India)
  23. High Security Animal Disease Laboratory, National Institute of High Security Animal Diseases (India)
  24. Lazzaro Spallanzani National Institute for Infectious Diseases (Italia)
  25. L. Sacco University Hospital, University of Milan (Italia)
  26. Nagasaki University BSL-4, Nagasaki University (Jepang)
  27. National Institute of Infectious Diseases (Jepang)
  28. National Biocontainment Laboratory, Ministry for Primary Industries (Selandia Baru)
  29. Osong BSL-4 Laboratory, Korea Centers for Disease (Korea Selatan)
  30. Federal Budgetary Research Institution – State Research Centre of Virology and Biotechnology VECTOR, Russian Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection and Human Wellbeing (Rusia)
  31. National Health Laboratory, Saudi Ministry of Health (Arab Saudi)
  32. Special Pathogens Unit, National Institute for Communicable Diseases (Afrika Selatan)
  33. Centre for Research into Animal Health (CReSA), Autonomous University of Barcelona (UAB) and the Institute of Agri-food Research and Technology (Spanyol)
  34. Unit of Highly Pathogenic Microorganisms, Department of Preparedness, Swedish Institute for Communicable Disease Control (Swedia)
  35. Institute of Medical Virology, University of Zurich (Swiss)
  36. Laboratory of Virology, Geneva University Hospitals (Swiss)
  37. Institute of Virology and Immunology (IVI), Federal Department of Home Affairs (Swiss)
  38. Animal and Plant Health Agency (APHA), Department for Environment, Food, and Rural Affairs (Inggris)
  39. Centre for Emergency Preparedness and Response, Public Health England (Inggris)
  40. Defence Science and Technology Laboratory (DSTL), Ministry of Defence (Inggris)
  41. High Containment Large Animal Facility (HCLAF), Pirbright Institute (Inggris)
  42. National Institute for Biological Standards and Control (NIBSC), Department of Health (Amerika Serikat)
  43. Rocky Mountain Lab (RML), National Institute of Allergy and Infectious Diseases (Amerika Serikat)
  44. National Biodefense Analysis and Countermeasures Center (Amerika Serikat)
  45. Galveston National Laboratory, University of Texas Medical Branch (Amerika Serikat)
  46. Viral Immunology Center, Georgia State University (Amerika Serikat)
  47. Integrated Research Facility at Fort Detrick, National Institute of Allergy and Infectious Diseases (Amerika Serikat)
  48. Special Pathogens Branch, Centers for Disease Control and Prevention (Amerika Serikat)
  49. Texas Biomedical Research Institute (Amerika Serikat)
  50. National Emerging Infectious Diesease Laboratories (NEIDL), Boston University (Amerika Serikat)
  51. US Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID), US Department of Defense (Amerika Serikat)
  52. National Bio and Agri-Defense Facility (NBAF), US Department of Homeland Security (Amerika Serikat)
  53. Foreign Animal Disease Diagnostic Laboratory (FADDL), Plum Island (Amerika Serikat)
  54. Plum Island Animal Disease Center, US Department of Homeland Security (Amerika Serikat)

Sumber:
Arthur Trapotsis.
Do You Know The Difference in Laboratory Biosafety Levels 1, 2, 3 & 4? (Maret 2020) https://consteril.com/biosafety-levels-difference/

David Cyranoski. Inside China’s Pathogen Lab (Februari 2017). https://go.nature.com/3h1uduH

Devendra T. Mourya, Pragya D. Yadav, Triparna Dutta Majumdar, Devendra S. Chauhan. Establishment of Biosafety Level-3 (BSL-3) laboratory: Important criteria to consider while designing, constructing, commissioning & operating the facility in Indian setting (Agustus, 2014). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4216491/

Han Xia, Yi Huang, Haixia Ma, Bobo Liu, Weiwei Xie, Donglin Song, Zhiming Yuan. Biosafety Level 4 Laboratory User Training Program, China (Mei, 2019). https://wwwnc.cdc.gov/eid/article/25/5/18-0220_article#suggestedcitation

Marlon L. Bayot; Kevin C. King. Biohazard Levels (Maret 2020). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535351/

The Biosafety Level-4 Laboratory at RKI. https://www.rki.de/EN/Content/infections/Diagnostics/SpecialLab/BSL4Laboratory_page.html

World Health Organization (WHO). (Biosafety Level 4) Laboratories Networking (12 Juli 2020). File: WHO-WHE-CPI-2018.40-eng

Foto: Unsplash/CDC